Sunday, December 29, 2013

The Untold Story Of Birds

Hewan adalah makhluk yang paling peka terhadap lingkungan. Jika hewan itu pindah dari habitat aslinya, maka itu menandakan bahwa di lingkungan itu ada sesuatu yang salah.
Salah satu hewan yang bisa menjadi indikator kesehatan lingkungan kita adalah burung, terutama burung hantu. Pembicara yang pada waktu itu berdiam di Yogyakarta ini telah meneliti satu spesies burung hantu bernama burung serak jawa (Tyto alba), dan telah terbukti bahwa burung hantu ini bisa menjadi penyeimbang ekosistem lingkungan kita.
Habitat alami burung serak jawa ini adalah di hutan, namun sekarang hutan-hutan sudah terpangkas sehingga menyebabkan burung serak jawa ini bermigrasi ke kota. Di kota, burung serak jawa tinggal di lubang-lubang kecil yang terdapat pada bangunan-bangunan tua yang berukuran tinggi.
Namun, kenyataannya, masyarakat melakukan renovasi terhadap bangunan-bangunan tua yang merupakan tempat tinggal burung serak jawa. Renovasi mengancam keberadaan sarang burung serak jawa. Sementara itu, masyarakat juga menembaki burung-burung tersebut. Beberapa hal yang menjadi penyebab ditembakinya burung serak jawa, di antaranya:
Masyarakat tidak mengatahui bahwa burung tersebut bermanfaat untuk kehidupan
Masyarakat merasa takut terhadap keberadaan burung hantu.
Di Indonesia, terutama masyarakat di Yogyakarta percaya terhadap suatu mitos yang mengatakan bahwa jika melihat burung hantu berarti bencana akan datang atau seseorang akan meninggal. Suara dari burung hantu juga membuat takut masyarakat karena suaranya yang serak dan mendesis.
Masyarakat merasa terganggu dengan keberadaan burung hantu.
Burung hantu merupakan hewan yang membuang tulang dan bulu mangsanya sesudah memakannya, karena perutnya yang tidak bisa mencerna kedua hal tersebut.
Ciri-ciri spesial burung hantu:
Monogami. Burung hantu merupakan hewan yang setia terhadap pasangannya. Misalnya, jika pasangannya mati, burung hantu akan sulit mencari pasangan baru. Jika hal itu terjadi, populasi burung hantu akan terganggu. Selain itu, burung hantu juga setia terhadap sarangnya, ia tidak berpindah-pindah dan nantinya akan dipakai oleh keturunan-keturunannya.
Top predator. Burung hantu merupakan top predator di lingkungan kita. Burung hantu memakan tikus. Ia juga lebih banyak memakan tikus daripada ular. Burung hantu bisa memakan 10-15 ekor tikus, sedangkan ular 1-2 ekor tikus saja. Walaupun tidak lapar, mereka juga akan tetap memangsa tikus dan menyimpannya di sarang.
Tidak bersuara jika sedang memangsa. Hal ini yang bisa dicontoh oleh kita dari sifat burung hantu, walaupun sudah pintar, maka kita tidak boleh sombong, sama halnya dengan burung hantu yang tidak bersuara walaupun sudah mendapat mangsa.
Lalu apa yang akan terjadi jika burung serak jawa ini punah? Gagal panen & leptospirosis (penyakit air kencing tikus).
Nestbox
Nestbox adalah sarang buatan untuk burung. Pembicara membuat beberapa nestbox dengan dasar dari pengamatan tempat tinggal aslinya yang sekarang.
Mengapa nestbox dibutuhkan?
Agar kotoran dan ampas yang dikeluarkan tidak mengganggu masyarakat
Untuk menjaga burung serak jawa agar tidak punah
Workshop telah dilakukan untuk para petani tentang bagaimana cara membuat nestbox sehingga bisa menarik burung-burung serak jawa untuk ke sana. Nantinya, burung-burung ini bisa bermanfaat untuk pertanian mereka, karena diyakini bisa mengurangi 30-40 persen gagal panen.
Dahulu para petani sudah menggunakan burung hantu untuk mencegah gagal panen tetapi gagal. Setelah tapi diteliti, ditemukan bahwa kesalahan yang dilakukan oleh petani adalah mereka melepaskan burung-burung tersebut ketika di sawah sedang tidak ada tikus, padahal burung-burung hantu itu adalah tugasnya untuk memakan tikus-tikus yang bisa menyebabkan gagal panen.
Salah satu cara untuk mendatangkan lebih banyak burung ke nestbox adalah dengan memutar suara burung di nestbox. Setelah itu, sekitar 10 ekor burung akan datang. Jika suara burung sedang kawin diputar, maka diperkirakan akan mengundang lebih banyak burung untuk datang dan lahirnya banyak burung-burung baru. Namun, hingga saat ini, suara burung sedang kawin belum ditemukan.
Apa yang ada di dekat kita, apa yang kita bisa untuk membangun Indonesia.
Sebenarnya, untuk membangun Indonesia tidak perlu dengan hal yang susah dan rumit. Misalnya, apa yang dilakukan oleh pembicara kita, yaitu meneliti burung serak jawa untuk mencegah gagal panen para petani dan juga untuk menjaga kelestarian populasi burung serak jawa dan keseimbangan ekosistem kita. 


Pertanyaan:
Apakah sosialisasi ini sudah pernah dilakukan oleh pemerintah?
Pemerintah sudah tahu mengenai hal ini, bahkan dulu pemerintahlah yang mensosialisaikan hal ini kepada petani. Namun pemerintah setelah itu sudah lepas tangan dan tidak ada kelanjutannya lagi.
Daripada membuat nestbox, mengapa tidak membuat taman kota saja agar lebih bermanfaat bagi semua dan semua burung bisa ke sana?
Burung serak jawa ini susah untuk hidup di pohon. Di hutan, mereka hidup di batu, bukan di pohon. Kecuali kalau pohon itu ada lubang yang bisa dijadikan sarang burung serak jawa, karena burung serak jawa tidak membuat sarangnya sendiri.
Apakah ada rencana untuk meneliti burung serak jawa ini di Turki?
Iya, karena ternyata burung ini ada di seluruh dunia. Bahkan, pemerintah Inggris membebaskan pajak bagi orang yang memasang nestbox di rumahnya.
Apakah burung serak jawa bisa digunakan untuk mengurangi tikus-tikus yang mengganggu rumah-rumah di Jakarta?
Tidak, karena burung serak jawa hanya memakan tikus organik yang terdapat di sawah.
Pembicara: Bintang Rantau Randa

0 comments:

Post a Comment