Wednesday, February 27, 2013

Cerdas Berorganisasi dan Teknik Sidang




“Organisasi” dan “Berorganisasi”


Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan disini untuk dapat membuat sebuah organisasi itu organisasi yang sukses. Hal pertama masih berhubungan dengan definisi organisasi tersebut, mencapai tujuan. Tujuan yang dimaksud adalah tujuan yang jelas untuk kepentingan bersama. Dalam mencapai tujuan tersebut, sebuah pemimpin yang baik pasti akan dibutuhkan. Seorang pemimpin dapat dipilih atau dapat muncul secara natural. Seorang pemimpin yang baik harus mampu memastikan dan membagi semua pekerjaan secara rata dan jelas. Setelah pekerjaan habis rata dibagi, setiap anggota diharapkan untuk dapat bersikap professional dan bertanggung jawab atas pekerjaannya


Dalam kehidupan berorganisasi, berbagai macam pemimpin mempunyai tipe masin-masing. Tipe tersebut terbagi atas 5:

1)    Tipe Militeristik    : Meskipun namanya militeristik, bukan berarti semua harus diperlakukan secara militer. Namun, tipe ini menunjukan tipe pemimpin yang menggunakan system ‘1 komando’. Jika si pemimpin menyatakan A, maka semua harus A;
2)    Tipe Otokratis       : Tipe ini menyerupai tipe raja. Tipe ini nampaknya hampir mirip dengan tipe Militeristik namun perbedaannya hanya di keputusan yang beliau ambil. Biasanya keputusan berdasarkan prinsip ‘Aku adalah Aku’;
3)    Tipe Paternalistis  : Tipe ini menyerupai tip kebapakkan yang mana pemimpin menganggap semua anggotanya adalah anak kecil yang tidak tahu apa-apa;
4)    Tipe Karismatis      : Tipe ini, seperti namanya, menunjukkan seorang pemimpin yang humble dan karismatik;
5)    Tipe Demokratis    : Tipe ini menunjukkan seorang pemimpin yang dapat menerima dan mendengar pendapat serta masukkan dalam mengambil keputusan.

Selain untuk menraih suatu tujuan tertentu, di dalam organisasi tercipta kehidupan berorganisasi yang didalamnya mencakup beberapa fungsi spesial sebagai berikut:

1)    Membentuk pola berpikir yang bersifat peduli, cerdas dan juga kritis.
-       Peduli                       : Di dalam organisasi, kita diharapkan untuk dapat bersikap peduli terhadap orang lain dan juga anggota-anggota lain.
-       Cerdas dan Kritis        : Pola berpikir cerdas dan kritis sangat dibutuhkan dalam kehidupan berorganisasi terutama ketika sedang mengambil keputusan atau menghadapi permasalahan yang muncul.

2)    Forum Belajar
Organisasi adalah sebuah forum belajar yang dapat berfungsi sebagai ladang ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan itu sendiri terdiri dari dua aspek, Hard Skills dan Soft Skills.
a)    Hard Skills adalah kemampuan riil atau yang dapat diukur dengan angka dan huruf. Contoh: Nilai rapor, GPA, Peringkat dan lain-lain.
b)    Soft Skills adalah kemampuan yang melibatkan kemampuan di lapangan seperti contohnya kemampuan berkomunikasi, lobbying dan lain lain.

Mungkin banyak orang bertanya mengapa kita harus berorganisasi untuk melatih hal-hal yang mencakup kemampuan berpikir dan berkomunikasi atau mungkin banyak orang yang berfikir organisasi hanyalah sebagai tempat berkumpul. Organisasi memang bukan satu-satunya tempat yang dapat membantu kita melatih kemampuan-kemampuan tersebut karena memang secara prinsip dimanapun kita berada, kita akan mempelajari sesuatu. Namun, kehidupan berorganisasi itu mempunyai satu fungsi karakteristik yang sangat berharga serta berguna untuk semua orang dan semua umur yaitu kemampuan manajerial. Lebih dari itu, organisasi memang umumnya digunakan sebagai tempat berkumpul. Namun kawan-kawan, kata ‘hanyalah’ itu yang harus dipertimbangkan. Selain tempat berkumpul, organisasi juga adalah suatu tempat dimana Network itu terbangun. Network itu adalah hal yang sangat penting dalam hidup dan kehidupan berorganisasi karena di dalam hidup ini, belajar dan mendapat nilai bagus atau Hard Skills itu memang sangat dibutuhkan, namun itu tetap harus diimbangi dengan Soft Skills sebagaimana yang sudah dipaparkan diatas.

“Teknik Sidang”


         Sidang adalah pertemuan formal suatu lembaga organisasi untuk membahas masalah tertentu agar menghasilkan suatu tujuan tertentu. Sidang umumnya terbagi atas sidang Pleno, Komisi dan Paripurna. Pleno umumnya dikategorikan sebagai sidang pembukaan yang dipimpin oleh panitia sidang. Kemudian dilanjutkan dengan pemilihan presiden yang mana ditunjuk oleh dan untuk peserta. Setelah itu, pembagian komisi akan dibuat di dalam sidang komisi. Setelah komisi dibagikan, hasilnya akan disahkan di dalam siding paripurna.

         Di dalam persidangan pada umumnya terdapat beberapa unsur-unsur persidangan:


1)    Materi Sidang        : Disusun oleh panitia pengarah;
2)    Peserta Sidang       : Peserta itu biasanya dibagi denngan berbagai macam, peserta tetap, undangan, utusan atau peninjau;
a)    Peserta Utusan  : Diambil dari setiap organisasi (Contoh: PPI wilayah Ankara, Izmir dan lain-lain) dan mempunyai hak bicara serta hak pilih;
b)    Peserta Peninjuan: Ditinjau oleh organisasi kemitraan (Contoh: GIA, Ikamat dan lain-lain). Peserta peninjau mempunyai hak bicara, namun tidak hak pilih;
c)    Peserta Undangan: Biasanya hak nya hampir sama dengan peserta peninjau.
3)    Pimpinan Sidang terdiri dari ketua, sekretaris, anggota;
4)    Perangkat Sidang   : Palu dan lain-lain.

Istilah-istilah dalam persidangan:

1)    Skorsing      : Skorsing adalah penundaan acara sidang untuk sementara waktu. Dalam skorsing terdapat lobbying. Skorsing umumnya harus dilengkapi dengan tujuan yang jelas (waktu dan tujuan) dan disepakati bersama.
2)    Lobbying     : Lobbying adalah kegiatan yang sering dilakukan dalam kondisi deadlock. Contoh: kegiatan pendanaan mambutuhkan lobbying.
3)    Interruption: Interruption pada umumnya terdiri atas 3 hal:
a)    Point of Order: Digunakan untuk menyatakan sesuatu yang berhubungan dengan jalannya siding. Sebagai contoh: jika anda ingin menyatakan sebuah pasal yang berhubungan dengan topic yang anda sedang bicarakan, anda dapat menggunakan poin ini.
b)    Point of Information: Digunakan untuk menanyakan sebuah informasi tertentu. Pada umumnya, point ini akan lebih didahulukan.
c)    Point of Personal Privilege: Point ini digunakan sebagai tindakan self-defense terhadap hal-hal menyangkut tentang perilaku, kehormatan dan harga diri.

Quorom dalam Pengambilan Keputusan:


Quorum adalah jumlah suara yang menentukan sah atau tidaknya sebuah keputusan. Quorum sangat dibutuhkan ketika sudah tidak ada jalan keluar atau kondisi deadlock, maka akan dilakukan voting (Quorum).

Makna Ketuk Palu:

a)    1 kali: Dilakukan untuk menerima dan menyerahkan pimpinan sidang dan memutuskan sebuah pasal;
b)    2 kali: Untuk membuka dan menutup skorsing;
c)    3 kali: Untuk membuka dan menutup persidangan;
d)    Lebih dari 3 kali: Untuk menenangkan keributan.

Tipe Peserta Sidang:

1)    Tipe Anjing           : Tipe ini bersifat bertengkar, menyerang, tidak mau kalah.
2)    Tipe Kuda             : Tipe ini selalu berpikiran positif dan rational serta bersikap tenang.
3)    Tipe Monyet                  : Tipe ini selalu merasa serba tahu.
4)    Tipe Kodok           : Tipe ini selalu bersikap seperti komentator (apapun di komentari) layaknya ‘Tong Kosong Nyaring Bunyinya’.
5)    Tipe Kambing        : Tipe ini adalah tipe pemalu. Meskipun mempunyai pendapat, tipe ini lebih memilih untuk diam.
6)    Tipe Landak          : Tipe ini suka menolak apapun keputusan yang diputuskan dan biasanya dilengkapi dengan sikap yang merasa selalu benar
7)    Tipe Kudanil                  : Tipe ini bersikap apatis dan hanya mengikuti arus.
8)    Tipe Jerapah         : Tipe ini relatif bersikap tenang dan santai. Namun lambat dalam berpikir dan memutuskan keputusan.
9)    Tipe Ruba             : Tipe ini bersikap penanya tanpa diduga-duga. Bersikap cerdik, licik tapi to the point.


Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan:

1)    Mengapa LPJ diterima dan ditolak?
LPJ ditolak itu memang jarang terjadi. Terjadi untuk hukuman moral atau mungkin LPJ itu masih bersifat incomplete (masih berhubungan dengan hasil kerja) karena sebuah pertanggung jawaban selalu ada konsekuensi nya. LPJ diterima mungkin karena hasil kerjanya bagus.

2)    Bagaimana caranya supaya jalannya sidang itu efektif?
Pimpinan sidang harus jelas dan mengerti jalannya sidang karena tidak semua orang bisa mengendalikan suasana siding terutama sidang yang bersifat kritis. Jika pemimpin cerdas: dia dapat mengendalikan siding sebaik mungkin dan bisa mengarahkan kemana itu berjalan.

3)    Bagaimana kita dapat memutuskan ‘siapa-dipecat-siapa’? Itu biasanya dapat dilihat di ADRT masing-masing organisasi.





Tanggal Kegiatan    : 23 Februari 2013
Tempat Kegiatan    : KBRI Ankara
Waktu Kegiatan      : 15:00-17:20 waktu Turki


Materi Diskusi        : Cerdas Berorganisasi dan Teknik Sidang



Pembicara             : Deden Mauli Darajat


0 comments:

Post a Comment