Gebyar 2 Tahun GIA

Berpikir

Diskusi

Kumpul

Saturday, May 25, 2013

Design Grafis


Pembicara           : Burhanudin Ibrahim R
                             M Prabu Wibowo
                             Wita Novita H
Waktu                : Sabtu, 25 Mei 2013

Wita Novita Handayani

Imaginations for Creative Ideas - Kreatifitas

Mungkin banyak orang berpikir bahwa tingkat imajinasi manusia berbeda, terutama antara perempuan dan laki-laki. Tetapi sebenarnya tidak ada perbedaan level imajinasi seperti itu.
Orang dapat dikatakan kreatif jika dia bisa mengeluarkan ide-ide baru. Kreatif sendiri bukan sebuah bakat, melainkan dapat dilatih dan diasah. Sebut saja para seniman atau sastrawan.  Mereka pada umumnya  sudah ada pengalaman-pengalaman dari kecil. Pengalaman tersebut adalah peluru yang dikeluarkan di kemudian hari.
Meski sudah memiliki pengalaman, kreatifitas tetap perlu dilatih. Salah satu cara untuk melatihnya adalah dengan berlatih berpikir out of the box. Boks adalah sebuah dimensi yang dimana asumsi dan penilaian kita terhadap sesuatu berada.
Pemuda seperti kita ini harus kreatif dalam apapun. Tapi, orang kreatif itu sebenarnya mempunyai kelemahan. Mereka pada umumnya bersifat individual. Sebagai contoh, ada satu mahasiswa ekonomi dan satu seni rupa. Mereka memang kreatif pada bidangnya, akan tetapi mereka hanya aktif dan kreatif pada bidangnya. Kreatifitas akan lebih baik diasah apabila mereka bisa berkolaborasi dan menciptakan sesuatu yang baru, kreatif dan inovatif bersama.
Semua harus diawali dengan kesabaran, jika terus berlatih maka kemungkinan besar akan banyak jalan terbuka.

Kutipan penutup: Seni itu bukan berarti selalu berantakan, seni itu indah dan rapi.

M. Prabu Wibowo

Dasar- Dasar Desain Grafis

Apa itu desain grafis?

Desain Grafis adalah cara merancang kumpulan gambar dan tulisan agar enak dilihat. Bisa juga diartikan sebagai visualisasi, yang memiliki gagasan dan juga ide mengenai bentuk fisik barang. Desain grafis juga berkaitan erat dengan seni dan komersial meliputi symbol, gambar dan lain-lain.
Dalam teori, desain grafis itu sebenarnya sama dengang fotografi. Inti dari seni visual itu komposisi (dimana kita meletakkan objek), warna dan lain-lain. Desain itu sendiri juga memiliki gaya. Setiap orang mempunyai gayanya masing-masing. Perbedaannya hanya di bidang media.
Jika orang bilang don’t judge the book by its cover, desain grafis akan bilang judge the book by its cover. Dalam desain grafis, untuk menimbulkan suatu kesan kita memang harus melihat tampilannya terlebih dahulu.

Informasi: lingkup desain grafis itu banyak. Bisa dalam bentuk cover buku, logo dan lain-lain.

Sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya, desain grafis juga sangat butuh kreatifitas. Rasa ingin tahu yang besar dan indera yang tajam (sense of art) itu sangat diperlukan untuk melatih kreatifitas seseorang. Pengetahuan yang luas dan kerja keras juga sangat penting. Contohnya, untuk membuat suatu karya melalui teknik desain grafis, kemampuan kita dalam menggunakan program (Photoshop) di computer juga sangat diperlukan.

Berikut adalah fungsi dan tujuan desain grafis:

1)   Estetika dan artistic (keindahan)
2)   Fungsional
3)   Teknis
4)   Lomunikasi (dalam bentuk gagasan, symbol dll)

Desain grafis harus memiliki 3 tingkatan:
  1.   Menarik perhatian
  2. Mengikat perhatian
  3.  Menimbulkan kesan (kita harus membuat orang ingat akan desain kita)


Elemen-elemen desain grafis:
  1. Ukuran media: ini adalah elemen terpenting. Elemen ini memiliki dua ketentuan yaitu tentukan ukuran yang kita mau, tentukan apakah itu akan tercetak (kualitas diukur dengan mm, cm) atau digital (kualitas dihitung melalui pixel, ukuran ditentukan dengan orientasi layar.
  2. Titik -> garis -> bentuk: elemen ini adalah elemen dasar dalam membentuk desain karena bagian-bagian inilah yang membentuk garis
  3. Tekstur
  4. Tipografi: elemen ini lebih menata ke huruf. Ada dua jenis huruf dalam tipografi yaitu sans-serif (lebih modern, lebih non formal), serif (lebih formal atau resmi). Ini penting dalam menimbulkan kesan dalam pembacanya.


Tips: jangan gunakan huruf lebih dari 3 jenis font.

  1. Teori warna: Warna memiliki arti. Contohnya merah berarti api dan darah. Tetapi, elemen ini pada dasarnya terdiri dari warna panas dan warna dingin.
  2. Gambar: Gambar dapat kita kreasikan melalui framing. Ada dua jenis kreasi yang kita wajib ketahui. Yaitu, Vector dan raster.
  3. Vector terdiri dari kordinat. Tidak memiliki resolusi sehingga ukurannya tidak terhingga dan apabila dizoom gambar tidak akan pecah).
  4. Berbeda dari Roster yang dikenal juga dengan bitmap. Ini terdiri dari titik-titik. Tetapi apa bila dizoom, gambar dalam tipe ini akan pecah.


Tips:
a) Kita bisa mentransformasikan gambar vector menjadi raster dan raster menjadi vector.
b) Setiap gambar memiliki copyrightnya masing-masing

Prinsip-prinsip desain – kita harus memperhatikan…

1)   Keseimbangan komposisi: dimana kita meletakan objek kita
2)   Penekanan: penggunaan warna-warna kontras: Ada sebuah hukum yang kita wajib ketahui, yaitu Rule of third. Konsep ini adalah konsep mata yang melihat suatu benda yang dipakai di fotografi. Hukum ini berhubungan dengan psikologis mata.

3)   Irama atau pattern: bentuk-bentuk yang kita olah
4)   Kesatuan: untuk membuat peletakan objek lebih rapih

Informasi: Software-software untuk desain grafis:
a) Proprietary: Adobe, Corel, Microsoft Office
b) Free open source: Inkscape, Scribd, Gimp

Tips: Desain itu bukan hanya saklek pada satu ide atau kreatifitas.

Burhanuddien Ibrahim Rahmani

Anak Kecil Indonesia Sekarang Ini? & 3D

Social media itu sangat berpengaruh. Kebanyakan semua didapat dari tayangan TV. Kebanyakkan tayangan TV itu tidak mendidik. 3D untuk Indonesia sepertinya harus dimulai dari pembangunan. Itu harus memberikan pesan-pesan penting dalam ide kreatif.

Informasi: Seni 3D Indonesia itu masih kurang jika dibanding luar negeri.

Desain 3D adalah sebuah citra yang memiliki tiga unsur. Yaitu, panjang, lebar dan tinggi. Seringkali kita menyebutnya sebagai volume.

Berikut adalah beberapa unsur dalam 3D:

  1. Garis
  2.   Volume
  3. Tekstur
  4. Warna
  5. Pencahayaan: unsur ini harus pas dan seimbang


Tips: 3D development àBlender

Manfaat 3D:

  1.  Arsitektur
  2. Kedokteran
  3. Pendidikan
  4. Forensik – dengan simulasi 3D kita bisa mengetahui apa sebab kematian, dipukul di bagian mana dan lain-lain
  5.  Menulusuri sejarah
  6. Melakukan investigasi
  7. Hiburan


Tips: Kreatifitas itu dimana-mana, dan dalam bentuk apapun.

Tips: Tetap berkreasi! Use your creativity to change your society! Gunakan kreatifitasmu untuk sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain

Pertanyaan-pertanyaan:

1) Apa itu batas-batas seni?
Seni itu berdasarkan dengan selera.

2) Lebih penting mana otak kanan atau otak kiri? Bagaimana untuk melatih otak kanan atau otak kiri?
Itu harus seimbang.
Tambahan:
1) yang ada di otak kanan itu untuk bagian tubuh sebelah kiri, dan juga sebaliknya.
2) Untuk melatih kreatifitas, kita dapat melakukan pengamatan, lalu tiru dan kemudian modifikasi.

3) Batasan foto itu bagaimana untuk tidak melanggar hak cipta?
Batasan itu sebenaranya tidak ada. Ketika kita mengambil gambar dari internet, kita harus mengeditnya. Contoh: pemberian efek-efek untuk membuatnya tidak sama persis seperti aslinya. Dan juga itu tergantung sama pemiliknya.






Artistic Touch in Design



Wita Novita Handayani

Imaginations for Creative Ideas - Kreatifitas

Mungkin banyak orang berpikir bahwa tingkat imajinasi manusia berbeda, terutama antara perempuan dan laki-laki. Tetapi sebenarnya tidak ada perbedaan level imajinasi seperti itu.
Orang dapat dikatakan kreatif jika dia bisa mengeluarkan ide-ide baru. Kreatif sendiri bukan sebuah bakat, melainkan dapat dilatih dan diasah. Sebut saja para seniman atau sastrawan.  Mereka pada umumnya  sudah ada pengalaman-pengalaman dari kecil. Pengalaman tersebut adalah peluru yang dikeluarkan di kemudian hari.

Saturday, May 4, 2013

Pendidikan Untuk Indonesiaku


Pembicara        : Qonitina Bilqisti
                          S Condroayu Purbarani
Tempat             : Sabtu, 4 Mei 2013

Pendidikan untuk Indonesia-ku : Inspirasi dari pendidikan Turki di Era Kontemporer



Sumarsih Condroayu Purbarani


Sistem pendidikan di Turki ternyata berbeda dengan system yang kita miliki di Indonesia. Di Indonesia, kita mempunyai system 6 (SD) – 3 (SMP) – 3 (SMA), sedangkan di Turki 4 - 4 – 4.

Sistem pendidikan di Turki terdiri dari sistem tradisional dan modern. Sistem tradisional yang dimaksud adalah sistem yang diaplikasikan setelah republik Turki berdiri, bukan pada jaman osmanli. Pendidikan di jaman osmanli dilakukan didalam masjid (madrasah). Seeiring berjalannya waktu, tempat sekolah mulai bukan lagi di masjid melainkan di gedung, seperti madrasah-madrasah. Mereka umumnya mempelajari ilmu agama.