“Organisasi”
dan “Berorganisasi”
Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan disini untuk dapat membuat sebuah
organisasi itu organisasi yang sukses. Hal pertama masih berhubungan dengan
definisi organisasi tersebut, mencapai
tujuan. Tujuan yang dimaksud adalah
tujuan yang jelas untuk kepentingan bersama. Dalam mencapai tujuan tersebut,
sebuah pemimpin yang baik pasti akan dibutuhkan. Seorang pemimpin dapat dipilih
atau dapat muncul secara natural. Seorang pemimpin yang baik harus mampu
memastikan dan membagi semua pekerjaan secara rata dan jelas. Setelah pekerjaan
habis rata dibagi, setiap anggota diharapkan untuk dapat bersikap professional
dan bertanggung jawab atas pekerjaannya
Dalam kehidupan berorganisasi, berbagai
macam pemimpin mempunyai tipe masin-masing. Tipe tersebut terbagi atas 5:
1) Tipe
Militeristik : Meskipun namanya militeristik, bukan
berarti semua harus diperlakukan secara militer. Namun, tipe ini menunjukan
tipe pemimpin yang menggunakan system ‘1 komando’. Jika si pemimpin menyatakan
A, maka semua harus A;
2) Tipe
Otokratis : Tipe ini menyerupai tipe raja. Tipe ini
nampaknya hampir mirip dengan tipe Militeristik namun perbedaannya hanya di
keputusan yang beliau ambil. Biasanya keputusan berdasarkan prinsip ‘Aku adalah
Aku’;
3) Tipe
Paternalistis : Tipe ini menyerupai tip kebapakkan yang
mana pemimpin menganggap semua anggotanya adalah anak kecil yang tidak tahu
apa-apa;
4) Tipe
Karismatis : Tipe ini, seperti namanya, menunjukkan
seorang pemimpin yang humble dan karismatik;
5) Tipe
Demokratis : Tipe ini menunjukkan seorang pemimpin yang
dapat menerima dan mendengar pendapat serta masukkan dalam mengambil keputusan.
Selain untuk
menraih suatu tujuan tertentu, di dalam organisasi tercipta kehidupan
berorganisasi yang didalamnya mencakup beberapa fungsi spesial sebagai berikut:
1)
Membentuk pola berpikir yang bersifat
peduli, cerdas dan juga kritis.
- Peduli : Di dalam organisasi, kita diharapkan untuk
dapat bersikap peduli terhadap orang lain dan juga anggota-anggota lain.
-
Cerdas dan Kritis : Pola
berpikir cerdas dan kritis sangat dibutuhkan dalam kehidupan berorganisasi
terutama ketika sedang mengambil keputusan atau menghadapi permasalahan yang
muncul.
2)
Forum Belajar
Organisasi adalah
sebuah forum belajar yang dapat berfungsi sebagai ladang ilmu pengetahuan. Ilmu
pengetahuan itu sendiri terdiri dari dua aspek, Hard Skills dan Soft Skills.
a)
Hard Skills adalah kemampuan riil atau yang dapat
diukur dengan angka dan huruf. Contoh: Nilai rapor, GPA, Peringkat dan
lain-lain.
b)
Soft Skills adalah kemampuan yang melibatkan kemampuan
di lapangan seperti contohnya kemampuan berkomunikasi, lobbying dan lain lain.
Mungkin banyak orang bertanya mengapa kita
harus berorganisasi untuk melatih hal-hal yang mencakup kemampuan berpikir dan
berkomunikasi atau mungkin banyak orang yang berfikir organisasi hanyalah
sebagai tempat berkumpul. Organisasi memang bukan satu-satunya tempat yang
dapat membantu kita melatih kemampuan-kemampuan tersebut karena memang secara
prinsip dimanapun kita berada, kita akan mempelajari sesuatu. Namun, kehidupan
berorganisasi itu mempunyai satu fungsi karakteristik yang sangat berharga
serta berguna untuk semua orang dan semua umur yaitu kemampuan manajerial. Lebih
dari itu, organisasi memang umumnya digunakan sebagai tempat berkumpul. Namun
kawan-kawan, kata ‘hanyalah’ itu yang harus dipertimbangkan. Selain tempat
berkumpul, organisasi juga adalah suatu tempat dimana Network itu terbangun.
Network itu adalah hal yang sangat penting dalam hidup dan kehidupan berorganisasi
karena di dalam hidup ini, belajar dan mendapat nilai bagus atau Hard Skills itu memang sangat
dibutuhkan, namun itu tetap harus diimbangi dengan Soft Skills sebagaimana yang sudah dipaparkan diatas.
“Teknik
Sidang”
Sidang
adalah pertemuan formal suatu lembaga
organisasi untuk membahas masalah tertentu agar menghasilkan
suatu tujuan tertentu. Sidang umumnya terbagi atas sidang Pleno, Komisi dan
Paripurna. Pleno umumnya dikategorikan sebagai sidang pembukaan yang dipimpin
oleh panitia sidang. Kemudian dilanjutkan dengan pemilihan presiden yang mana
ditunjuk oleh dan untuk peserta. Setelah itu, pembagian komisi akan dibuat di
dalam sidang komisi. Setelah komisi dibagikan, hasilnya akan disahkan di dalam
siding paripurna.
Di
dalam persidangan pada umumnya terdapat beberapa unsur-unsur persidangan:
1) Materi
Sidang : Disusun oleh panitia pengarah;
2) Peserta
Sidang : Peserta itu biasanya dibagi denngan
berbagai macam, peserta tetap, undangan, utusan atau peninjau;
a)
Peserta Utusan : Diambil dari
setiap organisasi (Contoh: PPI wilayah Ankara, Izmir dan lain-lain) dan mempunyai
hak bicara serta hak pilih;
b)
Peserta Peninjuan: Ditinjau oleh organisasi kemitraan (Contoh:
GIA, Ikamat dan lain-lain). Peserta peninjau mempunyai hak bicara, namun tidak
hak pilih;
c)
Peserta Undangan: Biasanya hak nya hampir sama dengan peserta
peninjau.
3) Pimpinan
Sidang terdiri dari ketua,
sekretaris, anggota;
4) Perangkat
Sidang : Palu dan lain-lain.
Istilah-istilah
dalam persidangan:
1) Skorsing :
Skorsing adalah penundaan acara sidang untuk sementara waktu. Dalam skorsing
terdapat lobbying. Skorsing umumnya harus dilengkapi dengan tujuan yang jelas
(waktu dan tujuan) dan disepakati bersama.
2) Lobbying :
Lobbying adalah kegiatan yang sering dilakukan dalam kondisi deadlock. Contoh:
kegiatan pendanaan mambutuhkan lobbying.
3) Interruption: Interruption pada umumnya terdiri atas 3
hal:
a)
Point of Order: Digunakan untuk menyatakan sesuatu yang
berhubungan dengan jalannya siding. Sebagai contoh: jika anda ingin menyatakan
sebuah pasal yang berhubungan dengan topic yang anda sedang bicarakan, anda
dapat menggunakan poin ini.
b)
Point of Information: Digunakan untuk menanyakan sebuah
informasi tertentu. Pada umumnya, point ini akan lebih didahulukan.
c)
Point of Personal Privilege: Point ini digunakan sebagai tindakan
self-defense terhadap hal-hal menyangkut tentang perilaku, kehormatan dan harga
diri.
Quorom
dalam Pengambilan Keputusan:
Quorum adalah
jumlah suara yang menentukan sah atau tidaknya sebuah keputusan. Quorum sangat
dibutuhkan ketika sudah tidak ada jalan keluar atau kondisi deadlock, maka akan
dilakukan voting (Quorum).
Makna
Ketuk Palu:
a) 1
kali: Dilakukan untuk
menerima dan menyerahkan pimpinan sidang dan memutuskan sebuah pasal;
b) 2
kali: Untuk membuka dan
menutup skorsing;
c) 3
kali: Untuk membuka dan
menutup persidangan;
d) Lebih
dari 3 kali: Untuk
menenangkan keributan.
Tipe
Peserta Sidang:
1) Tipe
Anjing : Tipe ini bersifat bertengkar, menyerang,
tidak mau kalah.
2) Tipe
Kuda : Tipe ini selalu berpikiran positif dan
rational serta bersikap tenang.
3) Tipe
Monyet : Tipe ini selalu merasa serba tahu.
4) Tipe
Kodok : Tipe ini selalu bersikap seperti
komentator (apapun di komentari) layaknya ‘Tong Kosong Nyaring Bunyinya’.
5) Tipe
Kambing : Tipe ini adalah tipe pemalu. Meskipun
mempunyai pendapat, tipe ini lebih memilih untuk diam.
6) Tipe
Landak : Tipe ini suka menolak apapun keputusan
yang diputuskan dan biasanya dilengkapi dengan sikap yang merasa selalu benar
7) Tipe
Kudanil : Tipe ini bersikap apatis dan hanya
mengikuti arus.
8) Tipe
Jerapah : Tipe ini relatif bersikap tenang dan
santai. Namun lambat dalam berpikir dan memutuskan keputusan.
9) Tipe
Ruba : Tipe ini bersikap penanya tanpa
diduga-duga. Bersikap cerdik, licik tapi to the point.
Pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan:
1) Mengapa LPJ diterima dan ditolak?
LPJ
ditolak itu memang jarang terjadi. Terjadi untuk hukuman moral atau mungkin LPJ
itu masih bersifat incomplete (masih berhubungan dengan hasil kerja) karena
sebuah pertanggung jawaban selalu ada konsekuensi nya. LPJ diterima mungkin
karena hasil kerjanya bagus.
2) Bagaimana caranya supaya jalannya sidang itu
efektif?
Pimpinan
sidang harus jelas dan mengerti jalannya sidang karena tidak semua orang bisa
mengendalikan suasana siding terutama sidang yang bersifat kritis. Jika
pemimpin cerdas: dia dapat mengendalikan siding sebaik mungkin dan bisa
mengarahkan kemana itu berjalan.
3)
Bagaimana
kita dapat memutuskan ‘siapa-dipecat-siapa’? Itu biasanya dapat dilihat di ADRT masing-masing organisasi.
Tanggal Kegiatan : 23 Februari 2013
Tanggal Kegiatan : 23 Februari 2013
Tempat Kegiatan : KBRI Ankara
Waktu Kegiatan : 15:00-17:20 waktu Turki
Materi Diskusi : Cerdas Berorganisasi dan Teknik Sidang
Pembicara : Deden Mauli Darajat
0 comments:
Post a Comment